Minggu, 20 Juli 2008

Picasa Web Albums - Nunu

Picasa Web Albums - Nunu

Segera Dapatkan, Stok Terbatas, Buku FSQ Personalitree

Dapatkan

Buku FSQ Personalitree

by : Zen El Fuad dan Luthfie Ludino

Bercerita tentang hati FSQ (Fuad, Shodr, Qolbu), bagaimana mengelolanya dan bagaimana agar FSQ kita bisa menebar manfaat.

Harga : Rp. 30.000,-

Pesan ke

nunuzainulfuad@yahoo.com

Rabu, 02 Juli 2008

Ikuti Pelatihan S3 - Spiritual Sinergi Semesta

Ahad
6 Juli 2008
Padepokan Pencak Silat TMII
07.30 - 17.30

HTM : Rp. 250.000
Makan, 2 kali Snack, Makalah, Sertifikat

Bonus : Preview & Free SPOT Theraphy
bersama Ust Azib, Pakar Pengobatan Nubuwwah Modern

Daftarkan diri Anda segera
Find the UNLIMITED POWER in YOU

Info dan pendaftaran

Ibu Erina di 08128826760

Salam SINERGI

Minggu, 29 Juni 2008

Tawakkalkan cintamu yang terjatuh

Tawakkalkan cintamu yang terjatuh

Jatuh cinta itu ajaib. Walaupun sepertinya “jatuh cinta” itu tidak sebaik “bangkit cinta, tapi “jatuh cinta” itu bisa sangat selaras dengan “bangkit cinta”. Hei, kenapa harus jatuh? Jawabnya : karena engkau harus bangkit. Siapa pun akan lebih mudah untuk bangkit, ketika sudah pernah terjatuh.

Tapi sahabatku, kalau jatuh melulu terhadap cintamu itu, maka kau telah salah jatuh. Salah tersungkur. Engkau hanya patut menjatuhkan dirimu pada Allah SWT, sehingga kekuatanmu untuk bangkit jauh lebih murni, mesra, dan harmonis dengan semesta, terutama dengan Sang Pencipta.

Jatuh itu lebih positif ketika kau sedang melangkah ke depan. Sebab jatuhmu relatif menuju ke depan. Artinya, ada kemajuan. Jangan jatuh dalam keadaan diam, apalagi tatkala melangkah mundur. Biasanya jatuhmu pun ke belakang, terjungkal, tidak ada kemajuan, bahkan luka kepala bagian belakang, mungkin saja berakibat kematian. Akhirnya wassalam.

Cinta yang dipendam itu mirip dengan kematian, minimal pingsan, atau terlalu lama ketiduran. Perlu dibantu oksigen murni untuk bangkit. Motivasi dari semesta Al-Quran, melodi suci kehidupan. Walau sekedar bangkit tuk membuktikan satu kata penolakan. Tapi setidaknya, kejelasan arah asmara, lebih berkiblat, bila terdendang “ya atau tidak, itu saja”.

Begitulah manusia, dalam kelabilannya seringkali malah ingin menambah labil hidupnya. Rupanya, makin labil makin asyik, sebab makin memahami kestabilan. Lepas dari itu, ada satu cinta yang jika engkau tulus membuktikannya, jawabannya pasti positif. Cintailah Allah dan Rosul-Nya. Tulus dan murni, tanpa justifikasi sesama. Ingat, jatah syurga dan neraka masih rahasia di balik ketentuan-Nya yang tegas sempurna. Tidak perlu saling menyalahkan, apalagi atas nama cinta.

Sebagai koreksi sang hati, mungkin jika saat ini ada di antaramu yang terkena visus merah jambu, lalu terjangkit demam cinta, batuk asmara, merinding dan meradang; berarti mungkin saja cintamu pada-Nya belum paripurna, cintamu pada rosul-Nya belum sedalam lautan angkasa. Jangan pendam cintamu, jangan padamkan energimu. Curahkan saja tanpa malu, kepada-Nya, Zat Penguasa Cinta, pencipta sang pangeran cinta.

Hei, bukan tidak boleh jatuh cinta pada libido asmara, dan pada keinginanmu menghargai ciptaan-Nya yang indah menawan, membuat bunga di jantungmu. Asalkan nafsu itu tersyari’atkan, filter di kerajaan Tuhan.


Sehingga waspadalah
, jika cintamu langsung horizontal, maka kefanaannya kilat dan kehancurannya dekat. Itu sebabnya hadirkanlah cinta yang vertikal, transedental, pasti jauh lebih maksimal. Biarkan cintamu tersaring di ‘Arsy-Nya yang tinggi, bersama syariat Ilahi, agar yang terdistribusi ke bumi tinggal cinta yang murni, lebih mengabadi dan suci.


Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).

{TERJEMAHAN DATA SUCI Q.S. Al-Baqoroh (2) : 165}

Cinta dan Percepatan

Cinta dan Percepatan


Siapakah hari ini yang sesungguhnya engkau cintai wahai sahabat? Allah kah atau ciptaan-Nya. Apa sebenarnya yang kau harapkan dalam hidup yang sejengkal ini. Dendang do’a apa yang sering engkau lantunkan; apakah untuk mendapatkan cinta dari-Nya ataukah mendapatkan produk-produk-Nya.

Ketika seorang hamba berdoa, “Ya Allah berilah aku harta yang berlimpah.” Maka sebenarnya hamba tersebut belum tentu sedang mengharapkan cinta dari Allah, tapi yang jelas ia mengharapkan harta dari Allah. Lalu siapakah yang sebenarnya dicintai oleh hamba itu, harta ataukah Allah. Apakah dia masih mencintai Allah ketika Allah tidak memberikan harta sesuai keinginan sang hamba yang fana itu?

Allah adalah tujuan utama, maka janganlah kau jadikan Allah sebagai “perantara” menuju pemuasan nafsu-nafsu keduniaanmu. Allah tahu segala isi hati. Allah tahu apa maksud sesungguhnya penulis membuat tulisan ini, dan Allah pun paham apakah maksud hatimu membaca tulisan ini, mengejar dunia atau mengejar cinta-Nya. Allah lah yang mengusai jagat hati di sejagat ini.

Dunia hanyalah percepatan menuju ketaqwaanmu. Dunialah perantaranya, sebagai medan pembuktian cintamu kepada-Nya. Harta bukanlah tujuan, tapi tanpa harta, bisa berakibat taqwamu akan ditertawakan.

Lantaran percepatan itu penting, maka KAYA itu penting, tapi berTAQWA itu jauh lebih KAYA. Lihatlah Nabimu begitu bersahaja dalam kekayaan. Maka kejarlah kebahagiaan akhiratmu tapi janganlah engkau lupakan kebahagian di duniamu. Kalaulah dengan pesawat lebih cepat, maka tidak harus dengan bis malam. Tapi ingatlah, naik pesawat bukanlah tujuan utamamu. Naik pesawat hanyalah perantara, hanya sebuah percepatan menuju kebahagiaan sejatimu.


Dan carilah (pahala atau kebahagiaan) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia, dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

{TERJEMAHAN DATA SUCI Q.S. Al-Qoshosh (28) : 77}

Mencari Akhwat Yang Hilang

Duhai akhwat idaman, dimanakah kau kini berada? Aneh, mengapa kini aku terlalu sering menemukanmu dimana-mana, apakah kau tak lagi menjadi idaman para pengidam kesucian, tak lagi special, bak bidadari syurga yang hadir di bumi, tak pernah tersentuh jin dan manusia.


Tak kubayang, akhwatku hilang, tak lekang, dimakan jaman yang garang. Dulu kau tak terlihat, tapi
aku tak perlu mencari-cari dirimu. Karena aku yakin kau ada, seperti keyakinanku beriman kepada yang ghoib. Semakin ghoib, semakin indah, semakin beriman. Wuih. Subahanallah.


Tapi kini kau tak lagi ghoib, kau begitu menyebar, kau begitu visual, kau begitu obral, sehingga justru aku kehilanganmu di antara kerumunanmu. Terlihat tapi tak terlihat, tak terlihat justru terlihat.


Duhai akhwatku, yang cantik menawan iman. Ketahuilah bahwa semakin ghoib dirimu maka semakin besar energi dirimu, sehingga semakin besar kualitas keakhwatanmu, maka semakin aku merindukanmu. Kami menyayangimu. Sayang sekali jika kau tak menyayangi dirimu sendiri lagi; dalam kekhawatiranmu yang berlebihan pada Tuhan.


Ku tahu kau berhijab dalam hizibmu. Tapi mengapa harus kau lupakan inti perjuanganmu, apakah karena hizibmu tidak lagi tegas padamu. Apakah identitasmu harus bergantung pada identitas hizibmu yang mulai teragu?


Ku yakin
, kau tahu bahwa kau bagai perhiasan di mata ikhwan atau kawan. Dan karakter dari perhiasan adalah butuhnya sebuah atau banyak perhatian. Yang memperhatikan nikmat, yang diperhatikan bahagia. Dan biasanya perhiasan eksklusif berkarakter : diam, tersembunyi, dijaga ketat, personal & privacy, dan hanya orang-orang yang sudah menunaikan akad “jual beli” yang boleh memakainya. Kecuali perhiasan murahan, tak perlu akad spesial pun sudah bisa dipakai siapapun …. lalu menjadi manusia terbuang…na’udzubillahi min dzalik.


Duhai akhwat
budiman kekasih ikhwan beriman, perhatikanlah bahwa kau adalah perhiasan terindah. Bisakah kau bayangkan, bahwa perhiasan itu “diam”nya saja sudah indah dan menggoda. Maka apa yang terjadi jika engkau pun bergerak – kesana kemari- sehingga mata ikhwan memandangmu, sengaja tidak sengaja, sebab syaitan itu cerdas dan waras. Sedangkan ikhwan itu cerdas tapi terbatas. Karena ikhwan itu terbatas, maka kau harus membatasi diri dari pandangannya, agar syaitan usahanya pun terbatas menggoda manusia beriman, akhwat dan ikhwan.


Kuharap kau lebih banyak diam yang penuh gerakan, daripada gerakan yang membuat ikhwan terdiam. Pahamkah maksudku? Kau begitu indah untuk tidak diperhatikan, perhiasan itu begitu banyak yang memperhatikan, kadang saling bersaing antara satu perhaiasan dengan perhiasan lainnya, bersaing untuk diperhatikan…
tentu saja karena adanya perhatian. Perhatian hadir karena adanya sumber perhatian dan adanya yang memperhatikan.


Fokus dakwah pun kadang berubah, bahasan bab menikah dan poligami lebih menjadi perhatian daripada bagaimana cara memperjuangkan dakwah ini, dan mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah
, Ilahi Robbi?


Duhai akhwat, kau bukan syahwat; ku tak menyalahkanmu, tapi marilah mulai hari ini sama-sama kita mengambil porsi yang tidak melampaui suci. Sebab akhwat itu wanita, dan wanita itu makhluk indah sejati yang penuh perasaan, maka perlu diberikan banyak batasan. Agar perasaannya tidak meluap dan tumpah di sembarang nyawa. Jika satu atau dua batasan sudah mulai dianggap tak membatasi, maka berkhawatir dirilah jika engkau kesulitan mengontrol perasaanmu yang agung itu….


Wahai akhwat sejati, bukanlah karena cantikmu engkau diperh
atikan, tapi karena diperhatikanlah engkau menjadi cantik. Berterimakasihlah kepada orang-orang yang memperhatikanmu, dan bersyukurlah kepada Allah agar DIA tetap memperhatikanmu. Kalau Allah yang memperhatikanmu, maka para ikhwan beriman pun insya Allah tak sungkan tuk memperhatikanmu. Tapi kalau perhatian manusia yang engkau kejar, maka kemanakah kau tempatkan perhatian Tuhanmu, dari hatimu yang agung, wahai calon ibu, wanita yang paling perhatian….dan butuh perhatian. Harus diperhatikan.


Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

{TERJEMAHAN DATA SUCI Q.S. Al-Insyiroh (94) : 8}

Jumat, 27 Juni 2008

Mengapa aku harus ikhlas?

Mengapa aku harus ikhlas.... agar iblis jungkir balik, kalah telak tanpa balas


Mengapa aku harus bekerja keras... agar aku mendapatkan berkah dalam setiap butir beras

Mengapa aku harus memiliki tujuan yang jelas .... agar karya-karyaku berkualitas

Mengapa aku harus hidup tanpa waswas.... agar magnet diriku tidak terlepas

Mengapa aku harus bekerja dengan tuntas.... agar manfaatku bisa berbekas


Mengapa ikhlasku harus menjiwa.... sebab kalau tidak bukan ikhlas namanya

Mengapa aku harus tetap berbahagia... karena bahagia adalah hak manusia semesta

Mengapa aku harus hanya menyembah-Nya... sebab Dialah sumber segala serba

Mengapa aku harus jatuh cinta.... karena cinta membuat hatiku berbunga


Mengapa aku tak boleh kecewa... boleh saja selama kecewaku berbuah taqwa

Mengapa aku tak boleh berduka... boleh saja selama dukaku memurnikan cinta

Mengapa aku tak boleh bercita-cita menguasai dunia....boleh saja jika aku sudah kuasai diri sendiri

Mengapa aku tak boleh tebar pesona.... sebab segala pesona adalah milik Allah semata

Tugasku menebar manfaat dan bukan menebar pesona


Mengapa aku tak boleh mengeluh... karena keluhan membuatku rapuh

Mengapa aku tak boleh separuh..... mau dimana wajahku ditaruh

Mengapa aku tak boleh berlabuh.... sebab sekarang saatnya melepas peluh

Mengapa aku tak boleh bertaruh.... boleh saja jika caraku penuh dan tawakkalkuutuh


Mengapa ikhlasku tak boleh berkarat .... sebab Allah itu dekat

Mengapa aku tak boleh gila hormat... sebab orang gila harus dirawat

Mengapa aku tak boleh menjilat.... sebab mendzikirkan lidah jauh lebih nikmat

Mengapa aku tak boleh cinta berat... sebab dunia ini sebentar lagi kiamat


Mengapa aku tak boleh lari dari masalah.... Mengapa aku malah lari dari kasih sayang-Nya?

Mengapa aku tak boleh gundah dan gelisah.... agar jantungku tak lekas tua dan darahku tak lekas berdarah

Mengapa aku tak boleh membenci dan memfitnah.... karena aku tak mau memakan daging yang mentah

Mengapa aku tak boleh jika menginginkan semuanya indah.... Karena indah hadir dibalik masalah


Mengapa aku harus ikhlas .... agar Allah meridhoiku, dan itulah yang terbaik untuk ku dan untuk semestaku